Zaman sekarang adalah zaman penuh dengan aneka ragam hiburan. Mulai dari pelosok desa sampai ke kota-kota metropolitan, aneka hiburan telah menjadi sorotan dan daya pikat masyarakat. Bahkan saat ini, tidak perlu lagi kita mengeluarkan waktu, tenaga dan biaya untuk mendatangi suatu tempat hiburan, karena hiburan tersebut sudah ada di genggaman kita.
Masyarakat semakin "melek" teknologi, karena mudahnya mendapatkan dan harga yang beragam, membuat semua lapisan masyarakat dapat memilikinya. Tak pandang usia dan tingkat ekonomi, semua dapat menikmatinya tanpa batasan. Balita, anak-anak, pelajar, orang dewasa dan manula pun sudah dengan asyiknya bercengkrama dengan hiburan yang dapat dibawa dan disimpan dimanapun.
Karena tingginya minat pengguna dengan koneksitas yang tak terbatas, tentu saja memiliki dampak positif dan negatif. Kedua dampak ini, telah sama-sama kita saksikan dan rasakan. Memang teknologi tidak dapat kita bendung, bagaikan air bah yang datang dan menerjang suatu desa dari segala arah, namun setidaknya perlu bersikap bijak dalam memilih dan meng-aksess hiburan khususnya bagi anak-anak kita.
Menurut beberapa sumber dari hasil survey, anak-anak (khususnya para pelajar) lebih menguasai teknologi dari pada orang dewasa. Dengan dasar rasa keingintahuan membuat mereka senantiasa mencoba pengalaman baru dalam berselancar di dunia hiburan yang ada di genggaman mereka itu. Alhasil, ada hal-hal baru yang di lakukan dan diekpresikan dalam kehidupan sehari-hari, dimana banyak dari kita sebagai orang tua tidak pernah memperkirakan sebelumnya.
Inilah potret kebanyakan anak-anak saat ini. Kemudahan teknologi & hiburan yang dinikmatinya haruslah senantiasa tetap dalam pengawasan orang tua. Jangan sampai mereka terlalu larut dalam “dunia” nya. Asyik dalam kesendirian, tidak memiliki empati kepada orang disekitarnya. Melupakan waktu untuk menimba ilmu, berkumpul bersama keluarga bahkan untuk beribadah kepada Allah swt, mereka sering melupakannya.
Ruang Tanya Jawab
T : Bagaimana dengan orang tua yang juga asyik dengan gadgetnya?
J : Pelajaran terbaik bagi seorang anak adalah bukan teori dan kata-kata muluk, tapi keteladanan.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang.
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki