Banyak diantara kita yang menyepelekan perkara-perkara kecil dan menyangka perkara
itu tidaklah berdampak apapun. Dengan mudahnya seseorang tak menghiraukan keberadaannya
dan tak memperdulikan akibatnya bila perkara yang kecil itu terjadi. Padahal tidak
ada perkara yang dapat menjadi besar bila tidak dimulai dari perkara yang kecil.
Banyak kecelakaan dan musibah terjadi karena kita tidak memperhatikan perkara-perkara yang kecil. Dari sebatang korek api yang kecil dapat membakar rumah yang besar, indah dan kokoh. Dari kurangnya persediaan air di dalam radiator pada sebuah kendaraan roda 4, dapat membuat kendaraan yang mahal, bagus serta gagah itu menjadi panas hingga akhirnya mogok bahkan terbakar. Dari sebongkahan es di kutub, dapat menyebabkan sebuah kapal pesiar yang megah dan bertaraf internasional, yang telah didesain sempurna untuk menghadapi badai di samudera, karam dan tenggelam yang membawa kematian bagi ratusan penumpangnya.
Jangan menghina barang yang kecil, karena jarum yang sekecil itu bila ditusukkan kedalam kulit dapat membuat pertumpahan darah. Jangan menganggap perbuatan menghina itu adalah perbuatan sepele, karena dari hinaan itu akan mengawali permusuhan. Seperti kata pepatah, panas setahun dihapus dengan hujan sehari. Bermula dari perkara-perkara yang kecil itu, bila sudah menjadi besar dan memancing amarah, maka sepertinya tidak adal lagi persahabatan yang sudah bertahun-tahun dibina, akan hancur sesaat.
Bila kita belum mampu membahagiakan orang lain, janganlah membuatnya bersedih. Bila kita belum mampu menguntungkan orang lain, janganlah merugikannya. Bila kita belum dapat meringankan beban orang lain, janganlah memberatkannya. Jadilah insan yang mulia, yang senantiasa menjaga kemulaian diri dan hati ini. Dengan perkara-perkara kecil, kita dapat menghangatkan suasana dalam persaudaraan dan kedamaian. Senyum, sapa dan salam adalah perkara-perkara ringan yang mudah sekali kita melakukannya yang pada akhirnya akan menentukan keberhasilan bagi perkara-perkara besar yang sedang kita membangunnya.
Ruang Tanya Jawab
T : Bagaimana untuk melatih agar diri ini dapat memperhatikan perkara-perkara
ringan?
J : Melatih diri untuk mau berbuat kebaikan dapat dimulai dari hal-hal yang
dekat, yang ringan dan dimulai dari diri sendiri. Hingga akhirnya akan menjadi
kebiasaan yang baik.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang.
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki