Dalam hidup ini, mungkin kita pernah menemui suatu kondisi dimana kita terpacu
emosi oleh seseorang. Dimana akhirnya kita pun terpancing olehnya sehingga menimbulkan
keributan. Keributan secara sadar atau tidak sadar, disengaja atau tidak disengaja,
yang berkadar kecil atau yang besar, yang jarang terjadi sampai yang sering terjadi.
Mari kita renungkan sejenak bila kita ribut dengan seseorang dan apakah ada hal
positif yang dapat kita ambil dari ribut tersebut?
Kalau ribut dengan pelanggan, walaupun kita menang, tetap saja pelanggan akan lari dari kita. Kalau kita ribut dengan rekan kerja, walaupun kita menang, hilang rasa kenyamanan dalam kerja sama tim. Kalau kita ribut dengan boss, walaupun kita menang, sulit sekali peluang meningkatkan karir ditempat itu. Kalau ribut dengan keluarga, walaupun kita menang, silaturrahmi dalam keluarga menjadi renggang.
Kalau ribut dengan guru, walalupun kita menang, tercabutnya keberkahan dan keharmonisan diantara guru dan murid. Kalau ribut dengan kawan, walaupun kita menang, maka perlahan kawan akan menjauhi kita. Kalau ribut dengan pasangan, walaupun kita menang, akan menyurutkan rasa kasih sayang dan kemesraan. Jadi kalau kita ribut dengan siapapun, walaupun kita menang, sebenarnya yang menang adalah ego kita sendiri bersamaan dengan itu kita telah kehilangan keberuntungan dan kehilangan kesempatan untuk meraih kebaikan.
Hidup ini memang tempat belajar yang memiliki waktu paling panjang masanya yaitu sejak buaian sampai kita wafat. Hidup adalah proses belajar untuk menjadi yang lebih baik lagi, yang tidak dibatasi oleh usia, sebab kedewasaan dan ketaatan tidak selalu dicerminkan oleh banyaknya usia seseorang. Dalam proses belajar ini, tentu kita pernah dilukai dan mungkin saja kita pernah melukai sesorang. Oleh karena itu kita selalu mendapat pelajaran bagaimana caranya menghormati, menghargai, menerima, berkorban dan memperhatikan orang lain.
Jadi kita tidak perlu ribut, yuk sadari bahwa setiap masalah ini adalah untuk mendewasakan kita.
Ruang Tanya Jawab
T : Bila demikian ajakannya, apakah tidak boleh kita mempertahankan pendapat?
J : Silahkan mempertahankan pendapat, bila itu didasari dengan alasan dan bukti
yang benar. Tentu dengan cara yang benar pula kita menyampaikan pendapat, dan
hindari keributan.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang.
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki