Dunia ini, memang benar menjadi ladang untuk akhirat kita. Maka bila berladang,
tentu akan banyak proses yang kita harus lakukan agar kelak dapat memetik buahnya
yang lezat. Karena kemurahan Allah swt, tentu kita pun berharap dapat memetik
buah tersebut semasa hidup kita didunia ini.
Didunia ini, orang yang paling baik dapat dicela dan orang yang paling jahatpun dapat dibela. Bila demikian adanya, maka tak perlu khawatir tentang penilaian manusia kepada kita. Sebab jika selalu pujian manusia yang kita cari, tentu yang ada hanya kepalsuan dan sandiwara. Segala upaya akan kita rekayasa dan segala kekuatan akan kita curahkan untuknya, namun bila gagal yang ada hanya keletihan, keputusasaan dan kegoncangan jiwa.
Jaga selalu lisan kita dengan mengamalkan sebaik-baik perkataan dalam Al Qur’an, dan jaga selalu akhlak kita dengan mencontoh sebaik-baik orang yang memiliki akhlak mulia yaitu Rasulullah, penuhi kewajiban kita kepada Allah swt, serta bekerjalah sesuai dengan tugas dan fungsi kita.
Bila ada yang berbicara dibelakang kita, itu bukti bahwa kita memang didepan. Dan bila ada orang yang ingin menjatuhkan kita, itu bukti bahwa kita memang diatas. Mereka ingin sekali kita terpedaya dengan godaan , hasutan dan fitnahan mereka. Maka bila kita terperangkap dalam jebakan itu dan akhirnya kita melakukan perbuatan buruk sebagaimana mereka melakukan, maka tertawalah mereka karena ternyata kita sama dengan mereka.
Oleh karena itu biarkan lah mereka seperti itu, karena memang mereka dipersiapkan oleh Allah swt untuk menguji dirinya sendiri dan diri kita. Biarkanlah mereka seperti itu, agar kita menjadi hamba yang semakin teruji dan menjadi pupuk bagi ladang kebaikan kita. Ladang yang memang sedang kita kelola dengan cara yang baik, agar memetik hasil yang baik. Daun yang jatuh tak pernah marah dengan angin yang mendorongnya, tumbuhan tak pernah mengeluh saat ia dilempari pupuk yang bersumber dari kotoran hewan.
Ruang Tanya Jawab
T : Bagaimana bila kita mengetahui sesuatu yang buruk itu akan menjadi baik
akhirnya untuk kita?
J : Terlebih dahulu kita harus ber-khusnuzhan kepada Allah. Tidak mungkin Allah
swt dzalim kepada hambaNya. Maka kewajiban kita hanya jalani dengan ikhlas dan
mengambil hikmahnya.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang.
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki