Diantara banyak kisah perjalanan kerasulan Nabi Ibrahim, salah satunya yang diabadikan
dalam kitab suci Al Qur’an adalah kisah mimpi Nabi Ibrahim menyembelih putranya
yaitu Nabi Ismail. Dalam kisah itu kita dapat membagi 4 fase peristiwa yang merupakan
rujukan bagi kita dalam melakukan seluruh kegiatan amal hidup kita.
Fase 1 yaitu "Dasar Beramal". Motivasi Nabi Ibrahim ingin menyembelih Nabi Ismail adalah karena menjalankan perintah Allah swt yang disampaikan melalui mimpi selama beberapa malam. Tentu ini merupakan hal yang luar biasa dan amat berat karena perintah ini harus menyembelih putranya yang saat itu adalah putra tunggal. Disinilah ujian rasa cinta kepada Allah atau cinta kepada anak.
Fase 2 yaitu "Bijak Dalam Beramal". Walaupun Nabi Ibrahim telah memantapkan diri, bahwa perintah penyembelihan ini langsung dari Allah swt melalui mimpi, namun tidak serta merta membawa putranya untuk dilakukan eksekusi. Nabi Ibrahim berdiskusi dengan putranya perihal kisah mimpinya tersebut, tentu dengan pertimbangan akan kesiapan dan kesanggupan putranya untuk disembelih. Lalu Allah swt menguatkan hati putranya yang selanjutnya dengan mantap putranya menyanggupinya.
Fase 3 yaitu "Hambatan Dalam Beramal". Ada saja hambatan dan godaan dalam melakukan kebaikan. Syaithan yang tentunya tidak suka bila perintah Allah swt ini dijalankan, berupaya untuk menggagalkannya. Melalui Nabi Ibrahim dan istrinya yaitu Siti Hajar (ibunda Nabi Ismail) ia datang menggoda agar jangan melakukan penyembelihan itu. Namun upaya ini gagal dan akhirnya ia datang kepada Nabi Ismail untuk membujuknya, dan upaya inipun gagal.
Fase 4 yaitu "Allah tidak Menyia-nyiakan Amal hambaNya". Allah swt tidak zhalim kepada hambaNya. Segala perintah dariNya adalah ujian ketaatan bagi hamba kepada RabbNya. Maka tatkala hamba telah menunaikan perintahNya, Allah swt pun idak menyia-nyiakan amalnya. Lulus dalam memenuhi perintahNya, diganti olehNya Nabi ismail dengan hewan qibas untuk disembelih.
Ruang Tanya Jawab
T : Dalam surah apa dan ayat berapakah kisah mimpi Nabi Ibrahim tersebut dalam
Al Qur’an?
J : Dalam kitab suci Al Qur’an Surah Ash Shaaffaat ayat 102 s/d 111. Mari
kita membaca dan mengkajinya, pribadi-pribadi yang salih senantiasa mendapat
ujian kesalihannya itu.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang.
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki