Bumi semakin tua, hari akhir semakin dekat. Bagi kaum hedonis takkan peduli dengan tujuan akhir manusia yang singgah sementara dibumi yang fana ini. Masih dengan gaya dan watak seperti biasanya, logikanya berperan untuk menimbun-nimbun harta dan menghitungnya. Sudah punya 1 gunung emas masih ingin memiliki 1 gunung emas lagi. Setiap saat sibuk dalam urusan dunia. Tak ada waktu bersantai tanpa tersisip keuntungan dunia.
Seribu wajah ia tampilkan setiap saat, seribu karakter ia mainkan dalam setiap peran. Tangan kanan memegang pena dan tangan kirinya memegang kertas, fikirannya selalu aktif dan panas dalam setiap kalkulasi untung dan ruginya dunia. Bahunya terbebani dengan tuntunan syahwat dunia, kakinya tak pernah berhenti untuk setiap kesempatan yang ada. Matanya tak pernah dirapatkan, hatinya tak pernah terpuaskan, mulutnya tak pernah berhenti berargument. Dunia..... ya untuk dunia.
Nasihat tak pernah digubrisnya, teguran tak dapat menghentikannya, adzab tak menciutkannya untuk terus membangun kerajaan dunianya. Meninggalkan dan melupakan Tuhannya, tak sadar mengintai dan menempati ruang dihatinya "Musuh Nyata Manusia". Sedih bila sesaat tertinggal keuntungan dunia, lemas bila terlepas kesempatan untuk menambah perbendaharaan dunianya, terkapar bila ada yang mampu menyamai miliknya.
Tak sadar jika semua ini titipan Ilahi sebagai bahan-bahan untuk menguji hambanya. Lahir tanpa membawa harta dan kembali kepadaNya juga tanpa harta. Sekarang sebenarnya adalah kesempatan yang bagus, karena Allah yang telah mempercayai kita dengan memberikan banyak amanah yang seharusnya menjadi suatu jalan penerus rezeki bagi hamba-hambaNya yang lain.
Ingatlah, Allah swt akan menanyakan perihal harta yang kita dapatkan didunia ini dengan 2 (dua) pertanyaan, yaitu didapatkan dari mana dan di belanjakan untuk apa. Cara-cara meraih dan bersumber dari mana serta cara-cara membelanjakan dan untuk tujuan pembelanjaan harta itu.
Ruang Tanya Jawab
T : Sampai batasan apakah kita tidak boleh meraih kekayaan yang besar?
J : Islam tidak melarang kita untuk mendapatkan kekayaan. Wajib hukumnya untuk mencari harta dengan sumber, cara dan tujuan yang baik sesuai ketentuan Allah dan rasulnya.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang.
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki