Akhir zaman ini banyak kejadian yang diluar kebiasaan, dimana jika dahulu kejadian seperti ini biasanya menjadi aib bagi seseorang dan keluarga besarnya. Rasa malu bukan hanya dirasakan oleh seseorang yang melakukan suatu perbuatan buruk, namun juga dirasakan oleh keluarga besarnya. Sampai sepertinya masyarakat pun mengucilkan bukan hanya kepada orang tersebut bahkan kepada keluarga besanya pula.
Fenomena nikah cerai merupakan salah satu contoh yang banyak terjadi dimasyarakat kita saaat ini. Apalagi bila yang melakukan itu adalah seorang publik figur yang memang sudah dikenal dikalangan masyarakat luas. Tentunya hal ini akan menjadi bahan pemberitaan yang menarik oleh sebagain para pembuat berita. Dan menjadi incaran bagi masyarakat untuk mengetahui berita tersebut.
Suatu hari, seorang aktris dan juga sebagai publik figur menanyakan kepada seorang guru tentang kondisi rumah tangganya yang saat itu ia baru saja bercerai atas pernikahan yang kedua kalinya dengan 2 pria yang berbeda. Dengan pertanyaan "Sebenarnya yang disebut jodohku yang mana? Kenapa ini perceraian ini harus terjadi ke dua kalinya?" . Maka dijawab oleh guru itu : "Anda telah menikah 2 kali dan diakhiri dengan bercerai 2 kali pula. Jodohmu diantara 2 pria yang telah mendampingi hidupmu adalah ia yang mebuat kamu lebih tenang bila bersamanya. Cobalah tanya pada hatimu, dan kamu tidak dapat bertanya pada hatimu bila masih ditutupi oleh emosi dan ke-egoanmu...."
Menyatukan 2 hati tentu tidaklah mudah dan tidak dalam waktu yang singkat. Ia membutuhkan ilmu, pemahaman, pengorbanan dan keihlasan untuk menerima kelebihan dan kekurangan pasangan kita. Dan yang lebih utama lagi adalah menyadari bahwa setiap aktifitas kita adalah mencari keridhoan-Nya termasuk juga hal ini menjadi tujuan dalam membina rumah tangga. perbedaan teknis/cara dan perbedaan pendapat harus disadari oleh keduanya sebagai bahan diskusi untuk mencari yang terbaik. Dan senantiasa berdo’a kepada Allah swt meminta petunjuknya.
Ruang Tanya Jawab
T : Apakah yang menyebabkan, bila sebuah pasangan tidak ada lagi rasa saling percaya?
J : Banyak sebab, maka senantiasa kembali menyadari untuk apa rumah tangga itu dibina, buang perasaan buruk sangka dan suburkan baik sangka serta jangan nodai kepercayaan itu.
Mohon maaf bila beberapa pertanyaan belum dapat ditayangkan, mengingat banyaknya pertanyaan yang diterima serta keterbatasan ruang
Ust. Baihaki Muslim
Pengasuh Klinik Bani SaidArsip Hikmah Baihaki